REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG--Sebanyak 40 warga RT 01 dan 02/ RW 04 Kampung Rawa Buaya, Kelurahan Medang, Kecamatan Pegedangan mengalami keracunan setelah menyantap bubur ayam. Hasil pemeriksaan dokter RS As-Shobirin, korban diduga ganguan pencernaan atau disfeksia sehingga membuat warga mengalami muntah dan buang air.
Sejumlah keluarga terus berdatangan sejak pagi hari melihat korban yang dirawat di ruang Unit Gawat Darurat RS As-Shobirin. Saat ini, sejumlah dokter dari Dinas Kesehatan kabupaten Tangerang dan puskesmas setempat melakukan pemeriksaan terhadap kandungan bubur dan muntahan korban.
Para warga menjalani perawatan inap di beberapa rumah sakit. Sulaeman (32) warga RT 02/RW 04 di Tangerang Selasa, mengatakan, dua orang yang menjalani perawatan di RS Al-Qadr.
Sedangkan di RS Murni Asih, Legok empat orang. Di RS Keluarga Kita dua orang. Dan sisanya tujuh orang menjalani perawatan di RS As-Shobirin, Serpong. "Saya sudah cek ke beberapa rumah sakit dan beberapa korban masih menjalani perawatan karena kondisinya belum membaik," katanya ditemui di RS As-Shobirin.
Sulaeman menjelaskan, sebagian besar warga memilih melakukan perawatan jalan. Setelah sebelumnya menjalani pemeriksaan di rumah sakit dan klinik.
Warga yang menjadi korban, kata Sulaeman, berasal dari RT 02, karena pembeli kebanyakan dari daerah setempat. "Anak dan istri saya saja jadi korban. Karena, daerah RT 02 adalah tempat mangkal penjual bubur. Jadi, banyak warga yang sudah langganan," katanya.
Sejumlah keluarga terus berdatangan sejak pagi hari melihat korban yang dirawat di ruang Unit Gawat Darurat RS As-Shobirin. Saat ini, sejumlah dokter dari Dinas Kesehatan kabupaten Tangerang dan puskesmas setempat melakukan pemeriksaan terhadap kandungan bubur dan muntahan korban.
Para warga menjalani perawatan inap di beberapa rumah sakit. Sulaeman (32) warga RT 02/RW 04 di Tangerang Selasa, mengatakan, dua orang yang menjalani perawatan di RS Al-Qadr.
Sedangkan di RS Murni Asih, Legok empat orang. Di RS Keluarga Kita dua orang. Dan sisanya tujuh orang menjalani perawatan di RS As-Shobirin, Serpong. "Saya sudah cek ke beberapa rumah sakit dan beberapa korban masih menjalani perawatan karena kondisinya belum membaik," katanya ditemui di RS As-Shobirin.
Sulaeman menjelaskan, sebagian besar warga memilih melakukan perawatan jalan. Setelah sebelumnya menjalani pemeriksaan di rumah sakit dan klinik.
Warga yang menjadi korban, kata Sulaeman, berasal dari RT 02, karena pembeli kebanyakan dari daerah setempat. "Anak dan istri saya saja jadi korban. Karena, daerah RT 02 adalah tempat mangkal penjual bubur. Jadi, banyak warga yang sudah langganan," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar