Jumat, 20 Juni 2014

penerjemahan berbantuan komputer ( tugas 3)

Kemahiran bahasa dan aplikasi

Teori kemahiran bahasa

 Lima hipotesis berikut ini merangkum teori saat ini tentang memperoleh bahasa ( untuk diskusi teknis dan bukti pendukung, lihat Krashen 19994, 2004 ).

Kemahiran belajar hipotesis

 Kita memiliki dua cara yang sangat berbeda untuk mengembangkan kemampuan dalam bahasa lain : kita bisa belajar bahasa, dan kita bisa memperoleh bahasa.

 Memperoleh bahasa terjadi sadar. ketika sedang terjadi, kita tidak sadar bahwa hal itu terjadi. kita berpikir kita memiliki percakapan, membaca buku, menonton film. tentu saja, kita, tetapi pada saat yang sama, kita mungkin akan memperoleh bahasa.

 Juga, setelah kita memperoleh sesuatu, kita biasanya tidak menyadari bahwa sesuatu telah terjadi ; pengetahuan disimpan dalam otak saat kita sadar.

 Penelitian sangat mendukung pandangan bahwa baik anak-anak dan orang dewasa sadar dapat memperoleh bahasa. juga,dapat diperoleh baik bahasa lisan dan tertulis.

 Kemahiran kadang-kadang disebut sebagai " mengambil " bahasa. ketika seseorang mengatakan, " saya berada di perancis untuk sementara waktu dan saya mengambil beberapa bahasa perancis, " itu berarti dia memperolehnya.

 Belajar bahasa adalah proses sadar : ketika kita belajar, kita tahu bahwa kita belajar dan kita berusaha untuk belajar. pembelajaran bahasa adalah apa yang kita lakukan disekolah; dalam bahasa sehari-hari, ketika kita berbicara tentang " aturan " dan " tata bahasa ", kita berbicara tentang " belajar .

 Koreksi kesalahan yang seharusnya untuk membantu pembelajaran. ketika kita melakukan kesalahan dan dikoreksi, kita seharusnya mengubah versi sadar kita dari aturan. jika seorang pelajar berkata, " Aku datang ke sekolah setiap hari, " dan guru merespon dengan " Tidak, itu' saya datang ke sekolah," pelajar seharusnya menyadari bahwa -s tidak menyala orang pertama bentuk tunggal dari kata kerja.

 Hipotesis alamiah

 Kita memperoleh ( tidak belajar ) bagian-bagian dari bahasa dalam urutan prediksi. beberapa item tata bahasa, misalnya, diperoleh awal sementara yang lain diperoleh kemudian. order tidak tepat : tidak setiap kemahiran hasil dalam urutan yang sama persis. tetapi variasi diantara peroleh tidak ekstrim.

 Dalam bahasa inggris sebagai bahasa kedua, misalnya, penanda -Ing, progresif ( " John memainkan biola." ) adalah salah satu penanda gramatikal pertama ( fungsi kata ) untuk kemahiran sementara orang ketiga tunggal -s adalah diperoleh kemudian. bahkan, beberapa orang dewasa yang berbahasa inggris sebagai bahasa kedua sangat baik belum diperoleh penanda ini.

 Penelitian telah datang dengan beberapa fakta mengejutkan tentang alamiah pertama, itu tidak benar bahwa " sederhana " aturan diperoleh awal dan aturan rumit yang diperoleh kemudian. beberapa aturan yang terlihat sederhana  ( misalnya, orang ketiga tunggal ) diperoleh terlambat. lain yang muncul untuk ahli bahasa untuk menjadi kompleks diperoleh awal. ini menyajikan masalah untuk desainer kurikulum, yang hadir aturan untuk siswa bahasa dari " sederhana " untuk " kompleks ". aturan mungkin terlihat sangat sederhana untuk tata bahasa, namun sebenarnya dapat terlambat.

 Kedua, alamiah tidak dapat diubah. kita tidak dapat mengubah urutan dimana siswa memperoleh bahasa dengan memberikan penjelasan, latihan, dan latihan. guru dapat mengebor orang ketiga tunggal selama berminggu-minggu, tapi itu tidak akan diperoleh sampai kemahiran siap untuk itu. ini menjelaskan banyak frustasi bahwa guru bahasa dan pengalaman siswa.

NURIN FELICITA UBA
15610173
4SA03

Selasa, 10 Juni 2014

penerjemahan berbantuan komputer ( tugas 1 )

Page
Source language text
Google translation
Revised
1
She was born in a water Dragon year and I in a fire Dragon year.
Dia lahir di tahun naga api.
No revised
                                                                                                                                                                                                              
Analyze :
 Past tense
Use the word “ ku “ because novel language

Page
Source language text
Google translation
Revised
1
So we are the same but for opposite reasons.
Jadi kita adalah sama tetapi untuk alasan yang berlawanan.
Kami sama – sama lahir di tahun naga yang berlawanan.

Analyze :
Simple present tense
Use the word “ kami “ declare you and i in novel language.


Page
Source language text
Google translation
Revised
1
I know all this, yet there is one name I cannot remember.
Aku tahu semua ini, namun ada satu nama yang saya tidak ingat.
Aku tahu semua ini, namun ada satu nama yang tidak ku ingat.

Analyze :
 Simple present tense
Use the word “ ku “ because novel language

Page
Source language text
Google translation
Revised
1
It is there in the oldest layer of my memory, and I cannot dig it out.
Hal ini ada lapisan tertua dari ingatan saya, dan saya tidak bisa menggalinya keluar.
Ini ada lapisan tertua dari ingatan ku dan ku tidak dapat mengingat kembali.

Analyze :
Present tense
Use the word “ ku “ because novel language
Page
Source language text
Google translation
Revised
1
A hundred times I have gone over that morning when precious Auntie wrote it down.
Seratus kali saya pergi lebih pagi itu ketika berharga bibi menuliskannya.
Seratus kali ku pergi lebih pagi ketika itu bibi menuliskannya.

Analyze :
Present perfect tense
Novel language used “ ku “
Page
Source language text
Google translation
Revised
1
I was only six then, but very smart.
Aku hanya enam itu, tapi sangat cerdas.
Nilai ku enam tapi cerdas.

Analyze :
Past tense
Novel language used “ ku “

Page
Source language text
Google translation
Revised
1
I could count.
Aku bisa menghitung.
No revised

Analyze :
Past tense
Novel language used “ aku “
Page
Source language text
Google translation
Revised
1
I could read.
Saya bisa membaca.
Aku bisa membaca.

Analyze :
Past tense
Novel language used “ aku “


Page
Source language text
Google translation
Revised
1
I had a memory for everything, and here is my memory of that winter morning.
Aku punya memori untuk segala sesuatu, dan disini adalah kenangan saya yang dingin pagi.
Ku punya memori untuk segala sesuatu, dan ditempat dingin ini ku punya memori.

Analyze :
Past perfect tense
Novel language used “ ku “
Page
Source language text
Google translation
Revised
1
I was sleepy, still lying on the brick k’ang bed I shared with precious Auntie.
Saya mengantuk, masih terbaring ditempat tidur bata k’ang saya berbagi dengan berharga Auntie.
Aku mengantuk, masih terbaring ditempat tidur bersama k’ang dan bibi.
Analyze :
Past tense
Novel language used “ aku “ and “ bersama “

Page
Source language text
Google translation
Revised
1
The flue to our little room was furthest from the stove in the common room, and the bricks beneath me head long turned cold.
Buang ke kamar kecil kami adalah terjauh dari common room, dan batu bata dibawah saya sudah lama berubah dingin.
Di ruang umum ada cerobong asap untuk kompor, dan batu bata itu terasa dingin.

Analyze :
Past tense
Novel language used “ terasa dingin “
Page
Source language text
Google translation
Revised
1
I felt my shoulder being shaken.
Aku merasa bahu saya sedang terguncang.
Aku merasa bahuku terguncang.

Analyze :
Past continous tense
Novel language used “ ku “
Page
Source language text
Google translation
Revised
1
When I opened my eyes, precious Auntie began to write on a scrap of paper, then showed me what she had written.
Ketika saya membuka mata, berharga bibi mulai menulis pada secarik kertas, kemudian menunjukkan apa yang telah ditulisnya.
Ketika ku membuka mata, bibi mulai menulis pada secarik kertas, kemudian menunjukkan apa yang telah ditulisnya.

Anaylze :
Past tense
Novel language “ ku “
Page
Source language text
Google translation
Revised
1
‘ I can’t see, ‘ I complained.
“ aku tidak bisa melihat, “ aku mengeluh.
“ ku tak dapat melihat, “ aku mengeluh.

Analyze :
Present tense
Novel language used “ ku “
Page
Source language text
Google translation
Revised
1
‘ It’s too dark. ‘
“ ini terlalu gelap. “
No revised

Analyze :
Simple present tense
Page
Source language text
Google translation
Revised
1
She huffed, set the paper on the low cupboard, and motioned that I should get up.
Dia mendengus, mengatur kertas dilemari rendah, dan memberi isyarat bahwa aku harus bangun.
Dia mendengus, menyusun kertas dibagian bawah, dan memberi isyarat bahwa ku harus bangun.

Analyze :
Simple past tense
Novel language used “ ku “
Page
Source language text
Google translation
Revised
1
She lighted the teapot brazier and tied a scarf over her nose and mouth when it started to smoke.
Dia menyalakan tungku teko dan diikat syal menutupi hidung dan mulutnya ketika mulai merokok.
No revised

Analyze :
Simple past tense
Page
Source language text
Google translation
Revised
1
She poured face – washing water into the teapot’s chamber, and when it was cooked, she started our day.
Ia menuangkan cuci muka ke dalam kamar teko, dan ketika itu dimasak, ia mulai hari kami.
Ia menuangkan air ke dalam teko, kami memulai hari ketika ia memasak air.

Analyze :
Simple past tense
Novel language used “ memasak “ and “ memulai “
Page
Source language text
Google translation
Revised
2
She parted my hair and combed my bangs.
Dia berpisah rambut saya dan disisir poni saya.
Dia membagi rambut menjadi dua dan memberi poni.

Analyze :
Simple past tense


Page
Source language text
Google translation
Revised
2
She wet down any stands that stuck out like spider legs.
Dia basah turun setiap helai yang mencuat seperti kaki laba – laba.
Setiap helai rambutnya yang basah mencuat seperti kaki laba – laba.

Analyze :
Simple present tense
Novel language used “ nya “
Page
Source language text
Google translation
Revised
2
Then she gathered the long part of my hair into two bundles and braided them.
Maka ia mengumpulkan bagian panjang dari rambut saya menjadi dua bundel dan dikepang mereka.
Kemudian rambutku yang panjang dibagi menjadi dua dan dikepang.

Analyze :
Simple past tense
Novel language used “ ku “
Page
Source language text
Google translation
Revised
2
She banded the top with red ribbon, the bottom with green.
Dia banded atas dengan pita merah, bagian bawah dengan warna hijau.
Dia mengikat rambut kepangnya dengan pita merah dan hijau.

Analyze :
Simple past tense
Novel language used “ nya “

Page
Source language text
Google translation
Revised
2
I wagged my head so that my braids swung like the happy ears of palace dogs.
Aku menggoyang – goyangkan kepala saya sehingga saya kepang berayun seperti telinga bahagia anjing istana.
Ku menggoyang – goyangkan kepala sehingga kepangan berayuun – ayun seperti telinga anjing istana yang bahagia.

Analyze :
Simple past tense
Novel language used “ ku “
Page
Source language text
Google translation
Revised
2
And precious Auntie sniffed the air as if she, too, were a dog wondering, what’s that good smell ? that sniff was how she said my nickname, Doggie.
Dan berharga bibi menghirup udara seolah – olah dia juga adalah anjing bertanya – tanya, apa itu bau yang baik ? mengendus begitulah katanya nama panggilan saya, Doggie.
Dan bibi menghirup udara seolah – olah dia juga adalah anjing bertanya – tanya apa itu bau yang baik ? mengendus begitulah namanya doggie.

Analyze :
Simple past tense
Page
Source language text
Google translation
Revised
2
That was how she talked.
Itu adalah bagaimana ia berbicara.
Itu adalah bagaimana dia berbicara.

Analyze : 
Past tense
Novel language used “ dia “
Page
Source language text
Google translation
Revised
2
She had no voice, just gasps and wheezes, the snorts of aragged wind.
Dia tidak punya suara, hanya terengah – engah dan mengi, para dengusan angin compang – camping.
Dia tidak punya suara, hanya terengah – engah dan desah, hembusan angin.

Analyze :
Past perfect tense
Page
Source language text
Google translation
Revised
2
She told me things with grimaces and groans, dancing eyebrows and darting eyes.
Dia mengatakan kepada saya hal – hal dengan meringis dan erangan, alis menari dan melesat mata.
Dia mengatakan kepadaku hal – hal dengan meringis dan merintih, alis mata menari dan mata melesat.

Analyze :
Present tense
Novel language used “ ku “
Page
Source language text
Google translation
Revised
2
She wrote about the world on my carry – around chalkboard.
Ia menulis tentang dunia disekitar saya membawa – papan tulis.
Dia menulis tentang dunia disekitar ku dengan membawa papan tulis.

Analyze :
Simple past tense
Novel language used “ dia “
Page
Source language text
Google translation
Revised
2
She also made pictures with her blackened hands.
Dia juga membuat gambar dengan tangan menghitam.
Dia juga membuat gambar dengan tangan menghitam.

Analyze :
Simple past tense
Page
Source language text
Google translation
Revised
2
Hand – talk, face – talk, and chalk – talk were the languages I grew up with, soundless and strong.
Tangan – talk, wajah – talk, kapur – talk adalah bahasa saya dibesarkan dengan tanpa suara dan kuat.
Bicara tangan, bicara wajah, bicara kapur adalah bahasa ku dibesarkan dengan kuat dan tanpa suara.

Analyze :
Past tense
Novel language used “ ku “
Page
Source language text
Google translation
Revised
2
As she wound her hair tight against her skull, I played with her box of treasures.
Saat ia luka rambutnya ketat terhadap tengkoraknya, saya bermain dengan kotaknya harta.
Saat rambutku susah untuk disisir ku bermain dengan kotak harta.

Analyze :
Simple past tense
Novel language used “ ku “
Page
Source language text
Google translation
Revised
2
I took out pretty comb, ivory with a rooster carved at each end.
Aku mengambil sisir cantik, gading dengan ayam jantan diukir pada setiap akhir.
Pada akhirnya ku mengambil sisir dalam bentuk ukiran ayam jantan.

Analyze :
Simple past tense
Novel language used “ ku “
Page
Source language text
Google translation
Revised
2
Precious Auntie was born rooster.
Berharga bibi lahir rooster.
Banyak hal yang berharga bagi bibi lahir ditahun ayam.

Analyze :
Past tense
Page
Source language text
Google translation
Revised
2
‘ You wear this, ‘ I demanded, holding it up.
‘ Anda memakai ini, ‘ aku menuntut, memegang itu.
Tahun ini menjadi tuntutan dan pegangan bagiku.

Analyze :
Present continous tense
Novel language used “ ku “
Page
Source language text
Google translation
Revised
2
‘ Pretty ‘.
‘ Cantik’.
No revised

Analyze :
Simple present tense

Page
Source language text
Google translation
Revised
2
I was still you enough to believe that beauty came from things, and I wanted Mother to favor her more.
Aku masih anda cukup percaya keindahan yang berasal dari hal – hal, dan saya ingin ibu untuk mendukung lebih banyak.
Ku masih tetap mempercayai hal – hal yang indah dan ku menginginkan ibu mendukungnya.

Analyze :
Past tense
Novel language used “ ku “
Page
Source language text
Google translation
Revised
2
But precious Auntie shook her head.
Tapi berharga bibi menggeleng.
Bibi tidak mempercayainya.

Analyze :
Simple present tense
Novel language used “ nya “
Page
Source language text
Google translation
Revised
2
She pulled of her scarf and pointed to her face and bunched her brows.
Dia menarik syal dan menunjuk wajahnya dan berkumpul alisnya.
Dia menarik syal dan menunjuk wajah dan mengerutkan alis.

Analyze :
Past tense
Page
Source language text
Google translation
Revised
2
What use do I have for prettiness ? she was saying.
Apa gunanya saya miliki untuk kecantikan ? dia mengatakan.
Apa gunanya kecantikan untukku ? aku berkata.

Analyze :
Present perfect tense
Novel language used “ ku “

Page
Source language text
Google translation
Revised
2
Her bangs fell to her eyebrows like mine.
Poninya jatuh ke alisnya seperti tambang.
Poninya jatuh ke alisnya seperti tambang.

Analyze :
Present tense
Novel language used “ nya “
Page
Source language text
Google translation
Revised
2
The rest of her hair was bound into a knot and stabbed togehter with a silver prong.
Sisa rambutnya diikat menjadi simpul dan ditusuk bersama – sama dengan cabang perak.
Sisa rambutnya diikat menjadi simpul dan ditusuk bersama – sama yang bercabang perak.

Analyze :
Past tense
Novel language used “ ber- “
Page
Source language text
Google translation
Revised
2
She had a sweet – peach forehead, wide – set eyes, full cheeks tapering to a small plump nose.
Dia memiliki dahi yang manis – peach, lebar menetapkan mata, pipi penuh meruncing ke hidung gemuk kecil.
Dia memiliki dahi yang cantik, dengan mata yang lebar, hidung kurang mancung.

Analyze :
past perfect tense
Page
Source language text
Google translation
Revised
2
That was the top of her face.
Itu bagian atas wajahnya.
No revised

Analyze :
past tense
Page
Source language text
Google translation
Revised
2
Then there was the bottom.
Kemudian ada bagian bawah.
Kemudian ada bagian dasar.

Analyze :
past tense
novel language used “ bagian “
Page
Source language text
Google translation
Revised
2
She wiggled her blackened finger tips hungry flames.
Ia menggoyangkan ujung jarinya menghitam seperti api lapar.
Ia menggoyangkan ujung jarinya seperti nyala api.

Analyze :
simple past tense


Page
Source language text
Google translation
Revised
2
See what the fire did.
Melihat apa api lakukan.
Apa yang dilakukan dengan api itu.

Analyze :
past tense
novel language used “ di- “  
Page
Source language text
Google translation
Revised
2
I didn’t think she was ugly, not in the way others in our family did.
Saya tidak berfikir dia jelek, tidak dengan cara lain dalam keluarga kami lakukan.
Ku tidak berfikir dia jelek, tidak dengan cara lain yang dilakukan dalam keluarga kami.

Analyze :
past tense
novel language used “ ku “
Page
Source language text
Google translation
Revised
2
‘ A i- ya, seeing her, even a demon would leap out of his skin, ‘ I once heard mother remark.
‘ A i- ya, melihatnya, bahkan setan akan melompat keluar dari kulitnya,’’ aku pernah mendengar ibu komentar.
Ah, aku pernah mendengar komentar dari ibu, setanpun akan keluar dari kulitnya.

Analyze :
past future continous tense
novel language used “ aku “ , “ pun “
Page
Source language text
Google translation
Revised
2
When I was small, I liked to trace my fingers around precious Auntie’s mouth.
Ketika saya masih kecil, saya suka untuk melacak jari – jari saya disekitar mulut bibi.
Ketika ku masih kecil, ku suka menempelkan jari – jari ku disekitar mulut bibi.

Analyze:
past tense
novel language used “ ku “
Page
Source language text
Google translation
Revised
2
It was a puzzle.
Itu teka – teki.
No revised

Analyze :

past tense 

Nama : Nurin felicita uba
Npm  : 15610173
Kelas : 4SA03